JAKARTA (jpnn.com) - Langkah perguruan tinggi menutup sejumlah program di Fakultas Pertanian seperti ilmu tanah dan pengendalian hama penyakit ternyata berdampak pada Kementerian Pertanian. Sekjen Kementan Hari Priyono, menyatakan, pihaknya saat ini mengalami kekurangan ahli pertanian.
Bahkan setiap kali dilakukan perekrutan pegawai pertanian di bidang tertentu, seringkali tidak ada yang melamar."Kementan sekarang jadi sulit mencari ahli pertanian. Ini karena beberapa program di Fakultas Pertanian dihapus. Misalnya program hama penyakit dan ilmu tanah," kata Hari di Jakarta, Jumat (26/5).
Untuk mengatasi kekurangan ahli pertanian tersebut, kementrian yang dipimpin Suswono itu terpaksa mengadakan sendiri tenaga yang dibutuhkan. Caranya, dengan memberikan pelatihan bidang-bidang tertentu pada pegawai yang ada.
Langkah ini diambil karena masalah pertanian semakin banyak. Sebut saja soal hama penyakit tanaman yang banyak dihadapi para petani.
"Kita memang berharap perguruan tinggi membuka kembali programnya, tapi kebijakannya kan tergantung perguruan tinggi," tandasnya seraya menambahkan, selain ahli pertanian, Kementan juga membutuhkan puluhan ribu tenaga penyuluh pertanian baik PNS, tenaga lepas harian, maupun penyuluh swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar